Cognitive function has a very important role in livelong human life. Elderly is a population that commonly has cognitive disorder. Brain gym has some certain movements that able to increase human body and brain functional quality. The aim of this study is to determine brain gym practice effect to cognitive function on the elderly population. The research is quasi experimental using the elderly home PENGHUNI Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur, Kasongan, Yogyakarta as the subjects. Thirty respondents were divided into treatment and control group in the same number. The treatment group do the 8 brain gym movements which are cross crawl, positive point, thinking cap, balance buttons, earth buttons, space buttons, neck rolls and hooks up part 2. Control group do the routine elderly gymnastics. Both of them were do the exercise for 5 times a week in three weeks. Pre¬test andpost-test by Mini Mental State Examination (MMSE) was performed to all respondents before and after intervention. The difference of MMSE score between post-test and pre-test was analyzed by independent t-test. Both of treatment and control group have normal data distribution. MMSE score ’s mean in control group is decrease about 2,33 point and treatment group ’s mean is increase about 1,40 point. Independent t-test gives significance level 0,001 (p 0,05) in 95% of confidence interval. The conclution is that brain gym practice gives significance effect to elderly cognitive function with MMSE score.Fungsi kognitif mempunyai peran yang sangat penting di sepanjang kehidupan manusia. Usia lanjut (usila) adalah populasi yang sering mengalami gangguan fungsi kognitif. Brain gym memiliki beberapa gerakan tertentu yang dapat meningkatkan kualitas fungsional otak dan tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan brain gym terhadap fungsi kognitif usia lanjut. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimental yang dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha (panti jompo) Budi Luhur, Yogyakarta. Tiga puluh responden dibagi ke dalam kelompok perlakuan dan kontrol dengan jumlah yang sama. Kelompok perlakuan mendapatkan 8 gerakan brain gym yaitu gerakan silang, titik positif, pasang telinga, tombol imbang, tombol bumi, tombol angkasa, putaran leher dan kait rileks. Kelompok kontrol mendapatkan senam rutin usila. Kedua kelompok menjalankan brain gym dan senam usila sebanyak 5 kali seminggu selama 3 pekan. Pre¬test dan post-test dengan menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE) dilakukan pada seluruh reponden sebelum dan sesudah intervensi. Selisih nilai MMSE saat post-test dan pre-test digunakan sebagai data yang diuji dengan independent t-test. Kelompok perlakuan dan kontrol mempunyai distribusi data yang normal. Rerata nilai MMSE pada kelompok kontrol mengalami penurunan sebanyak 2,33 poin dan kelompok perlakuan mengalami peningkatan sebanyak 1,40 poin. Independent t-test menghasilkan tingkat signifikansi sebesar 0,001 (p 0,05) pada tingkat kepercayaan 95%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pelaksanaan brain gym dengan fungsi kognitif usila.
Copyrights © 2009