Orang tua memiliki peran penting dalam pengasuhan anak termasuk anak berkebutuhan khusus yakni anak dengan autisme. Pengetahuan orang tua berperan penting dalam menentukan status gizi anak autis yang rentan terhadap masalah gizi akibat pola makan yang selektif dan gangguan perilaku makan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan gizi orang tua status gizi anak autis di SLB Negeri Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling di SLB N Pembina Yogyakarta sebanyak 38 orang tua dengan anak autis. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner pengetahuan gizi dan pengukuran status gizi dilakukan dengan cara menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar anak autis laki-laki berusia 7-11 tahun, orang tua sebagian besar berusia madya (41-60 tahun) dan memiliki pendidikan tinggi. Pengetahuan gizi orang tua sebagian besar berkategori baik dan status gizi anak autis berkategori baik. Pada penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi orang tua terhadap status gizi anak autis di SLB N Pembina Yogyakarta (p>0.05). Temuan ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif dalam pemantauan status gizi anak autis, melibatkan tidak hanya pengetahuan orang tua, tetapi juga intervensi yang mempertimbangkan kebutuhan khusus anak dengan autisme.
Copyrights © 2024