Daun bungkus (S. rotundifolia) merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia terutama di daerah Papua yang tumbuh di daerah pesisir pantai. Tumbuhan daun bungkus (S. rotundifolia) di Indonesia dipercaya masyarakat Papua secara turun-temurun sebagai obat kejantanan. Literatur masih sangat kurang hingga saat ini yang membahas mengenai jenis tanaman daun bungkus (S. rotundifolia), kandungan kimia, dan manfaatnya. Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa daun bungkus (S. rotundifolia) berkhasiat untuk memperbesar penis, memperbesar bokong, memperbesar payudara serta dapat mengobati penyakit sifilis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia dan analisis gugus fungsi ekstrak daun bungkus (S. rotundifolia). Simplisia daun bungkus (S. rotundifolia) diperoleh dari Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol selama 6 hari. Penelitian ini menggunakan uji kualitatif. Analisis gugus fungsi dilakukan dengan menggunakan alat FTIR. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak daun bungkus (S. rotundifolia) mengandung flavonoid, alkaloid, dan saponin. Hasil analisis gugus fungsi menunjukkan bahwa ekstrak daun bungkus (S. rotundifolia) mengandung gugus N-H, C-H, C=C, C-NO2, C-O, dan C-O-C.
Copyrights © 2024