Perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu sektor perkebunan yang unggul dan mengalami perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Produktivitas kelapa sawit setiap bulan tidak selalu stabil karena mengalami fluktuasi hasil panen yang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti iklim, curah hujan, dan kesuburan tanah. Oleh karena itu, prediksi ketersediaan hasil panen kelapa sawit di tahun mendatang perlu dilakukan. Persamaan Gompertz merupakan persamaan pertumbuhan yang memiliki model sigmoidal dengan pola pertumbuhan yang awalnya cepat, kemudian melambat seiring bertambahnya waktu. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data hasil panen pada periode waktu tertentu, yang disajikan dalam bentuk diskrit. Dalam kasus ini, metode analitik sulit diterapkan karena umumnya memerlukan bentuk fungsi kontinu dan eksplisit dari solusi. Sehingga, penggunaan metode numerik yang lebih cocok dalam menangani data diskrit dan dapat menghitung solusi secara bertahap. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi hasil panen kelapa sawit di Kalimantan Barat pada tahun 2024 hingga 2026 menggunakan persamaan Gompertz serta mengevaluasi tingkat akurasi prediksi berdasarkan nilai MAPE. Penelitian ini dimulai dengan pemodelan pertumbuhan hasil panen kelapa sawit di Kalimantan Barat menggunakan persamaan Gompertz diikuti dengan perhitungan solusi awal dengan metode Runge-Kutta orde empat. Selanjutnya, prediksi hasil panen kelapa sawit dilakukan menggunakan metode Adams-Bashforth-Moulton, metode Milne-Simpson, dan metode Hamming. Keakuratan hasil prediksi dianalisis menggunakan MAPE. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa metode Milne-Simpson memiliki MAPE terkecil, yaitu 17,00641% dengan hasil prediksi pada tahun 2024 hingga 2026 masing-masing sebesar 32.577.169,05259 ton, 34.075.713,91195 ton, dan 35.318.535,07526 ton.
Copyrights © 2025