Sebagai salah satu ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi, lele banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia. Namun, agar usaha ini dapat berkembang, perlu dilakukan analisis kelayakan usaha. Pokdakan Putra Tanjung yang terletak di Desa Tanjung Kalang, Kecamatan Ngronggot kabupaten Nganjuk memiliki usaha ikan lele jenis (Sangkuriang) yang dibudidayakan menggunakan kolam bioflok. Metode pada penelitian ini untuk mengetahui kondisi aspek finansial dengan menghitung Break Even Point (BEP), Tingkat Pengembalian Internal (IRR), Nilai Sekarang Neto (NPV), Waktu Pengembalian Modal (PP), Indeks Profitabilitas (PI). Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji aspek finansial dari kelayakan usaha budidaya ikan lele Sangkuriang dengan metode kolam bioflok di Pokdakan Putra Tanjung. Berdasarkan hasil analisis, budidaya lele Sangkuriang di Pokdakan Putra Tanjung Nganjuk menunjukkan nilai (PP) sebesar 12 bulan 4 hari (layak), (PI) 1,10 (layak) IRR Sebesar 12% (layak), NPV Rp 83.822.742. (layak), BEP Produksi sebesar 3.243 kg per tahun, dan BEP harga Rp Rp 8.738 /kg (layak). Dengan hasil layak Pada kegiatan budidaya ikan lele Sangkuriang yang dilakukan di Pokdakan Putra Tanjung Nganjuk total investasi sebesar Rp 81.385.000 dengan margin keuntungan bersih sebesar Rp 88.852.128. Dengan demikian, usaha budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok ini dianggap layak untuk dikembangkan
Copyrights © 2024