Teori kritis memungkinkan kita membaca produksi budaya dan komunikasi dalam perspekstif yang luas dan beragam. Ia bertujuan untuk melakukan ekplorasi reflekstif terhadap pengalaman yang kita alami dan cara kita mendefinisikan diri sendiri, budaya kita, dan dunia. Saat ini teori kritis menjadi salah satu alat epistemologi yang dibutuhkan dalam studi humaniora. Hal ini didorong oleh kesadaran bahwa makna bukanlah sesuatu yang alamiah dan langsung. Bahasa adalah media transparan yang dapat menyampaikan ide-ide tanpa distorsi, sebaliknya ia adalah seperangkat kesepakatan yang berpengaruh dan menentukan jenis-jenis ide dan pengalaman manusia. Dengan berusaha memahami proses dimana teks, objek, dan manusia diasosiasikan dengan makna-makna tertentu, teori kritis mempertanyakan legitimasi anggapan umum tentang pengalaman, pengetahuan, dan kebenaran.
Copyrights © 2023