Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah padat yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak kelapa sawit. Berdasarkan penelitian Sudiyani et al. (2013), TKKS mengandung lignoselulosa dengan komposisi tinggi, yakni 37,26% selulosa, 14,62% hemiselulosa, 31,68% lignin, 6,69% abu dan 1,34% zat ekstraktif. Kandungan selulosa pada TKKS memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomis, namun perlu dilakukan treatment untuk mengisolasi selulosa dari senyawa lainnya. Salah satu metode yang digunakan untuk isolasi selulosa adalah ekstraksi padat-cair atau delignifikasi menggunakan pelarut ramah lingkungan yaitu deep eutectic solvent (DES). Dalam penelitian ini, DES dibuat dengan mencampurkan Hydrogen Bond Acceptor (HBA) berupa kolin klorida dan Hydrogen Bond Donor (HBD) berupa asam laktat. Variabel penelitian meliputi rasio molar HBA:HBD yang bervariasi, yaitu 1:1, 1:5, dan 1:10 serta suhu ekstraksi 70, 90, dan 110oC. Hasil ekstraksi dianalisis menggunakan metode Chesson untuk menentukan variasi terbaik berdasarkan persentase selulosa dan lignin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi operasi dengan rasio molar HBA:HBD 1:10 pada suhu 110oC mampu menghasilkan selulosa tertinggi dan lignin terendah, masing-masing sebesar 59,45% dan 6,64%. Berdasarkan hasil ini, ekstraksi menggunakan deep eutectic solvent berbasis kolin klorida-asam laktat berpotensi digunakan sebagai salah satu metode ramah lingkungan dalam isolasi selulosa TKKS.
Copyrights © 2024