Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kebijakan perusahaan dalam mengelola piutang pasca pandemi sudah tepat untuk diberlakukan. Metode analisis deskriptif dengan pendekatan studi kasus diaplikasikan dalam penelitian ini dengan perhitungan beberapa rasio aktivitas seperti Receivable Turnover (RTO), Average Collection Period (ACP), Rasio Tunggakan, dan Rasio Penagihan. Penggunaan rasio aktivitas digunakan untuk menganalisis keefektifan pengelolaan piutang. Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan observasi langsung dan dokumentasi. Receivable Turnover (RTO) dan Average Collection Period (ACP) pada tahun 2020 hingga 2023 yang didapatkan berfluktuasi dan tidak memenuhi standar yang ditentukan dalam penelitian yaitu 30 hari dan 12 kali. Rasio Tunggakan dan Rasio Penagihan yang dihitung menghasilkan persentase secara berurutan 1% dan 99%. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah walaupun perusahaan hampir mengumpulkan piutang secara maksimal, jika terdapat indikator rasio aktivitas yang belum terpenuhi, yaitu Receivable Turnover (RTO) dan Average Collection Period (ACP) menghasilkan angka yang kurang, perusahaan harus segera mengambil langkah yang tepat demi kelancaran perusahaan.
Copyrights © 2024