Sampah medis adalah limbah yang langsung dihasilkan dari tindakan diagnosis dan tindakan medis terhadap pasien. Termasuk dalam kegiatan tersebut juga kegiatan medis di ruang polikllinik, perawatan, bedah, kebidanan, otopsi, dan ruang laboratorium. Sebagaian sampah medis termasuk kedalam kategori sampah berbahaya dan Sebagian termasuk dalam kategori infeksius. Antara 70% hingga 90% limbah padat yang dihasilkan oleh fasilitas sanitasi adalah limbah rumah tangga, seperti limbah domestik, yang tidak berbahaya. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penanganan sampah medis oleh petugas kebersihan di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif Korelasi yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa. Dengan menggunakan metode pengambilan data Purposive Sampling. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Teknik Total Sampling yang mana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu sebesar 43 orang yang menangani sampah medis di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa dengan menggunakan kuisioner yang berjumlah 20 pertanyaan di antaranya 10 sikap dan 10 pengetahuan. Hasil penelitian ini menunjukan yang realibel dan valid sebanyak 43. Data karakteristik responden meliputi Umur ,Tingkat Pendidikan , Masa bekerja, Jenis kelamin. Hasil penelitian terkait pengaruhi sikap dan pengetahuan dengan kategori tingkat yang sikapnya baik sebanyak 32 orang (74,4%) dan ketegori tingkat yang pengetahuannya baikĀ sebanyak 31 orang (72,1%), terhadap penanganan sampah medis di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Tahun 2024.
Copyrights © 2025