Secara global, prevalensi distrofi kornea bervariasi berdasarkan wilayah dan etnis dari 1,3% hingga 4%. Varian yang paling umum, Fuchs endothelial corneal dystrophy (FECD), diperkirakan memengaruhi sekitar 7,33% populasi dewasa (> 30 tahun) di seluruh dunia, dengan 300 juta pada tahun 2020 dan diperkirakan akan meningkat sebesar 41,7% menjadi 415 juta individu padatahun 2050. Distrofi kornea biasanya bersifat bilateral, simetris, progresif dan tidak terkait dengan faktor lingkungan ataupunsistemik. Kami melaporkan kasus distrofi kornea unilateral yang didiagnosis secara klinis pada wanita berusia 18 tahun dengan gejala ringan seperti mata kering dan berair. Pada pemeriksaan klinis, visus tanpa bantuan pada kedua mata adalah 6/6. Hasil pemeriksaan slit-lamp didapatkan kornea menunjukkan kekeruhan difus, multipel, bulat hingga granular, seperti breadcrumbsyang melibatkan sub-epitel hingga stroma dalam. Diagnosis distrofi kornea unilateral ditegakkan secara klinis melalui temuan klinis. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang memungkinkan kondisinya rentan terhadap infeksi, dan pemeriksaan fisik juga tidak menunjukkan tanda-tanda peradangan. Pemeriksaan histopatologi dan genetik diperlukan untuk klasifikasi kasus distrofi kornea secara spesifik.
Copyrights © 2025