Perkembangan gig economy telah memicu pergeseran besar dalam manajemen sumber daya manusia, khususnya dalam hal retensi pekerja yang tidak lagi terikat pada sistem kerja konvensional. Penelitian ini berangkat dari pertanyaan utama mengenai bagaimana strategi retensi SDM dibangun dalam platform kerja digital dan bagaimana nilai-nilai syariah dapat diintegrasikan ke dalam sistem tersebut. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada formulasi model retensi berbasis digital yang menggabungkan empat elemen kunci: reputasi digital, fleksibilitas kerja, insentif loyalitas, dan pengembangan karir. Metodologi yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan data sekunder berbasis publikasi ilmiah, laporan lembaga, serta data platform daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa retensi pekerja dalam ekosistem digital dibentuk melalui sistem algoritmik, penghargaan non-material, serta kontrol mandiri pekerja atas jadwal dan proyek mereka. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa prinsip keadilan, ihsan, dan mas’uliyyah dapat menjadi dasar etis dalam mendesain sistem retensi yang lebih manusiawi. Temuan ini berkontribusi dalam pemutakhiran pendekatan manajemen SDM serta perluasan teori retensi di era kerja digital.
Copyrights © 2025