Pentingnya perkembangan seorang anak membuat orang tua harus semakin cerdas dan teliti dengan segala perubahan-perubahan yang terjadi pada anak, baik perubahan secara fisik maupun mental. Sering kali para orang tua tidak menyadari perubahan-perubahan yang terjadi pada anak terutama perubahan mental, karena perubahan tersebut mungkin dianggap biasa dan bukanlah hal yang krusial, namun perubahan tersebut justru dapat menyebabkan seorang anak mengidap sebuah sindrom, jika hal tersebut tanpa penanganan dan pola asuh yang tepat seperti Sindrom Tourette yang memiliki gejala berupa tik motor seperti mengedipkan mata, mendengus, menyentakan kepala, dll, dan juga tik vokal seperti berdehem, membuat suara binatang, mengulang-ulang perkataan orang lain atau yang lebih parah penderita mengucapkan perkataan yang kotor, sara, dan vulgar secara frontal dan tidak disadari maka bisa menyebabkan complex motor tics dan menyebabkan terganggunya aktivitas dan membahayakan diri. Gejala sindrom ini biasa muncul pada anak usia 7 sampai 10 tahun dimana 70% penderita sindrom tourette akan mengalami penurunan gejala dan dapat muncul kembali saat penderita memasuki usia remaja dan menjadi semakin parah akibat adanya stressor psikologi. Tujuan penelitian ini adalah membuat sistem pakar yang dapat mendiagnosa Sindrom Tourette. Metode inferensi yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar ini adalah forward chaining. Berdasarkan program yang penulis buat diperoleh kesimpulan bahwa sistem pakar diagnosa sindrom Tourette ini dapat mengidentifikasi gejala dari Sindrom Tourette lebih dini.
Copyrights © 2022