UD. PQRS merupakan usaha yang bergerak dibidang produksi tempe. Bahan baku utama yang digunakan yaitu kedelai. Persaingan di dunia industri semakin sengit seiring berjalannya waktu, hal ini membuat para pelaku usaha memiliki target untuk memenuhi keinginan konsumen agar semakin banyak peminatnya, sehingga proses produksi dari suatu usaha dapat semakin berkembang. Pada persaingan antar pelaku usaha, tentu hal terpenting dan sangat berpengaruh dalam suatu kegiatan proses produksi adalah adanya ketersediaan bahan baku.Dalam proses pemesanan kedelai dari supplier yang ada, usaha pernah mengalami keterlambatan pengiriman bahan baku hingga 2 hari, harga yang kompetitif, kualitas kedelai yang dikirim tidak sesuai harapan dan jumlah bahan baku yang dikirim tidak sesuai pesanan. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya kegiatan proses produksi dan tidak berjalan secara optimal, dengan demikian perusahaan diharapkan lebih selektif dalam menentukan supplier sebagai mitra dalam berbisnis. Pemilihan Supplier merupakan permasalahan bersifat kompleks dengan multi-kriteria yang meliputi faktor-faktor kuantitatif dan kualitatif. Metode yang dapat digunakan untuk pemilihan Supplier yaitu AHP (Analytical Hierarchy Process). Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh perusahaan ini yaitu harga, kualitas, pengiriman dan feedback. AHP digunakan untuk memberikan usulan prioritas supplier yang tepat untuk memenuhi kebutuhan baku baku utama di UD. PQRS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas Supplier kedelai utama yaitu PT. A dengan nilai bobot 0,30, kemudian prioritas kedua yaitu PT. D dengan nilai bobot 0,28, kemudian PT. C dengan nilai bobot 0,24 dan yang terakhir yaitu PT. B dengan nilai bobot 0,18. Berdasarkan hasil perhitungan pemilihan Supplier kedelai didapat hasil bahwa bobot memiliki nilai CR tidak >10%, sehingga perhitungan yang dihasilkan telah konsisten dan valid.
Copyrights © 2023