Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah pertanian terpenting di Indonesia yang memiliki potensi besar di sektor pertanian. Namun pengelolaan data produksi pertanian di daerah ini sering kali tidak optimal sehingga mengakibatkan rendahnya efisiensi dan strategi pengelolaan sumber daya yang kurang tepat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan algoritma K-Means dalam mengelompokkan data produksi pertanian berdasarkan hasil panen dari 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon. Metode Knowledge Discovery in Database (KDD) digunakan dalam penelitian ini, meliputi tahap pemilihan data, preprocessing, transformasi, data mining, dan evaluasi hasil cluster. Data yang dianalisis meliputi hasil panen dari tiga komoditas utama, yaitu padi, jagung, dan melinjo. Hasil analisis menunjukkan bahwa data dapat dibagi menjadi empat klaster optimal dengan nilai Davies-Bouldin Index (DBI) sebesar 0,324, yang mengindikasikan bahwa klaster yang terbentuk memiliki kualitas yang baik. Setiap klaster mencerminkan karakteristik produksi yang berbeda-beda di setiap wilayah. Beberapa daerah menunjukkan keunggulan dalam hasil jagung, sementara daerah lain lebih unggul dalam memproduksi padi atau melinjo. Selain itu, terdapat daerah-daerah dengan tingkat produktivitas yang relatif rendah, yang membutuhkan lebih banyak perhatian dalam mengembangkan sektor pertanian. Temuan-temuan ini memberikan wawasan penting dalam merancang pengelolaan sektor pertanian yang lebih efisien dan berbasis data.
Copyrights © 2025