Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan permasalahan asesmen di sekolah inklusi dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pemerolehan data melalui wawancara mendalam, observasi dan analisis dokumen dari guru kelas, guru pendamping kelas, kepala sekolah dan orang tua siswa di beberapa sekolah inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah dalam pelaksanaan asesmen di sekolah inklusi, antara lain: tugas guru terkait administrasi yang berat, pemahaman guru terhadap asesmen diferensiasi yang masih kurang, terbatasnya dukungan fasilitas dan sumber daya, serta kerjasama yang kurang efektif antara guru kelas dan GPK. Peningkatan fasilitas dan teknologi asistif, pelatihan berkelanjutan bagi guru, penguatan kolaborasi antara guru kelas dan guru pendamping kelas dan kebijakan asesmen yang lebih fleksibel dan inklusif merupakan beberapa solusi yang disarankan pada penelitian ini. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa salah satu masalah pokok yang terjadi pada proses asemen di sekolah inklusi adalah tugas guru terkait administrasi yang besar, terbatasnya pengetahuan guru mengenai asesmen inklusif, minimnya sumber daya dan fasilitas serta kerjasama yang terbatas antara guru kelas dan guru pendamping kelas (GPK).
Copyrights © 2025