Permasalahan tata kelola sawit sangat dihadapi oleh petani ditingkat tapak dan berdampak pada ekonomi pedesaan. Penelitian dilakukan di KUD Mekarsari, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan dengan mengambil data sampel petani sawit swadaya bersertifikat RSPO sebanyak 39 orang dengan error margin sampel sebesar 15%. Data ini digunakan untuk menghitung nilai tukar subsisten (NTS) dan hasil analisis memperlihatkan bahwa tingkat kesejahteraan petani swadaya dalam kondisi baik dengan pendapatan rata-rata Rp 2.594.676 ha/bulan dan NTS menghasilkan nilai rata-rata sebesar 173, tetapi ada perbedaan nyata antara petani dengan usia produktif (NTS: 164) dan petani non produktif (NTS: 187). Kesejahteraan petani sawit swadaya (NTS) dipengaruhi secara nyata dan simultan oleh konsumsi tumah tangga, harga TBS, produk TBS, penggunaan pupuk dan pestisida, penggunaan tenaga kerja sebesar 91%.
Copyrights © 2024