Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 merupakan penyakit menular disebabkan oleh virus Severe Respiratory Syndrome Coronavirus-2/SARS CoV-2 dan pertama kali terindetifikasi di Wuhan, China. Hingga kini penyebaran virus tersebut semakin luas bahkan mulai berevolusi menjadi berbagai varian salah satunya varian Omicron. Menurut WHO, virus COVID-19 varian Omicron patut diwaspadai mengingat tingkat penularannya yang cepat serta gejala yang ditimbulkan tergolong parah. Tercatat hingga 15 April 2022, Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus positif COVID-19 varian Omicron tertinggi di Asia Tenggara. Penyebaran penyakit menular dapat direpresentasikan melalui model susceptible vaccinated infected recovered (). Dalam penelitian ini, digunakan model untuk mengetahui pola penyebaran dan interpretasi model pada penyebaran penyakit menular virus COVID-19 varian Omicron. Kemudian, model tersebut diterapkan pada kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia, dengan menggunakan data harian dari bulan Maret 2021 sampai 15 April 2022. Pola penyebaran yang diperoleh menunjukan bahwa penderita COVID-19 varian Omicron mengalami trend turun. Diperkirakan pada 3 Januari 2023 sudah tidak terdapat lagi penderita COVID-19 varian Omicron. Sehingga diprediksi target bebas COVID-19 varian Omicron dapat tercapai.
Copyrights © 2022