Abstrak— Secara geografis Indonesia berada di pertemuan dua lempeng yaitu Asia dan Australia, hal ini menyebabkan banyak terdapat gunung merapi. Selain itu pegunungan di Indonesia didominasi oleh gunung yang aktif dan berpotensi meletus sewaktu-waktu. Kondisi tersebut mengharuskan warga negara Indonesia, khususnya yang tinggal di sekitaran pegunungan berapi aktif tanggap akan bencana letusan gunung berapi. Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada mitigasi bencana dalam bentuk aplikasi pendeteksi potensi bencana gunung merapi, dapat menjadi solusi membantu warga masyarakat daerah rawan bencana. Penelitian ini menghasilkan suatu aplikasi indentifikasi status gunung berapi. Data latih yang digunakan diambil dari situs Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunung Berapi yang diklasifikasikan dalam tiga status yaitu normal, siaga, dan waspada. Pengklasifikasi menggunakan Case-Based Reasoning (CBR) dan Bayesian Network (BN) yang merupakan metode kombinasi berbasis probabilitas yang sederhana namun handal untuk meningkatkan akurasi data. Berdasarkan hasil pengujian dengan jumlah data latih terbesar mencapai tingkat akurasi 80%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aplikasi indentifikasi status bencana gunung berapi dengan metode CBR dan BN memiliki performa dan akurasi yang tinggi dalam mengklasifikasi status gunung berapi.
Copyrights © 2017