Kekhawatiran akan semakin menipisnya dan mahalnya Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin terasa dalam beberapa tahun terakhir sehingga timbul pemikiran untuk mengolah biomas yang kurang termanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif. Sabut kelapa belum termanfaatkan sepenuhnya, padahal sabut kelapa merupakan biomas dengan kandungan energi yang relatif besar. Apabila sabut kelapa tersebut diolah bersama-sama dengan batu bara, bahan perekat dan zat pengikat polutan akan menjadi satu bahan bakar padat buatan sebagai bahan bakar alternatif. Dalam penelitian ini, yang akan diteliti adalah karakteristik pembakaran biobriket campuran sabut kelapa dan batubara lignite (70% : 30%), dengan bahan perekat pati kanji dan tetes tebu yang komposisinya masing-masing 1 gram, 2 gram dan 3 gram. Biobriket yang diteliti mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu tekanan pengepresan 100 kg/cm2, berat biobriket 4 g dan pada saat proses pembakaran kecepatan udara dibuat 0,3 m/s, temperatur dinding 1000 C-1200C, temperatur preheater 520C-560C serta temperatur udara 340C-380C. Dari penelitian didapatkan bahwa karakteristik pembakaran biobriket yang baerbahan perekat pati memiliki temperatur pembakaran yang lebih tinggi dan tetes tebu menghasilkan polusi yang lebih tinggi.
Copyrights © 2007