Kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tingginya pengangguran, keterbatasan tenaga kerja, dan meningkatnya inflasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh IPM, tingkat pengangguran, jumlah tenaga kerja, dan inflasi terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatan selama periode 2014–2023. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan analisis data menggunakan perangkat lunak Eviews. Data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan dalam rentang waktu 2014 hingga 2023, dengan jenis data deret waktu. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa peningkatan IPM berdampak signifikan dalam menekan angka kemiskinan, begitu pula dengan pengurangan pengangguran yang terbukti memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kemiskinan. Sementara itu, variabel tenaga kerja menunjukkan korelasi positif namun tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Di sisi lain, inflasi terbukti memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kemiskinan, mengindikasikan bahwa kenaikan harga barang dan jasa memperburuk kondisi ekonomi masyarakat kurang mampu. Dengan memahami faktor-faktor ini, kebijakan yang lebih tepat sasaran dapat dirancang untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Selatan.
Copyrights © 2025