Perkembangan teknologi digital mendorong perubahan sistem pembayaran di Indonesia, salah satunya penggunaan QRIS yang diinisiasi oleh Bank Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji pengalaman, persepsi, serta tantangan pedagang kantin dalam menggunakan QRIS secara efektif sebagai metode pembayaran di lingkungan kampus UIN Gus Dur. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dilakukan melalui pendekatan lapangan menggunakan wawancara semi-terstruktur terhadap lima pedagang kantin aktif. Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pedagang memperoleh manfaat penting dari penggunaan QRIS, terutama dalam aspek kemudahan, keamanan transaksi, serta efisiensi pengelolaan keuangan. Meskipun demikian, penerapan QRIS di kantin kampus belum mampu menggantikan transaksi tunai sepenuhnya, disebabkan oleh hambatan teknis berupa ketidakstabilan jaringan internet, keterbatasan perangkat, serta notifikasi transaksi yang tidak real-time. QRIS memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan dan diterapkan secara lebih efektif di lingkungan kampus seiring dengan meningkatnya literasi keuangan digital dan perluasan ekosistem pembayaran nontunai di Indonesia.
Copyrights © 2025