Tujuan penelitian ini adalah mempelajari kondisi sosial-ekonomi dan budaya masyarakat setempat dalam rangka mencari pendekatan yang paling sesuai untuk pengelolaan kawasan pelestarian. Kajian dilakukan dengan meroda studi deskriptif dan mengambil kasus di empat lokasi desa-desa sekitar Tahura WAR yaitu Sungai Langka, Beringin, Gebang, dan Kateguhan. Hasil kajian menunjukkan bahwa keterbatasan kemampuan masyarakat yaitu hanya di bidang usaha tani menjadikan masyarakat sangat tergantung pada sumber daya hutan. Sudah sejak lampau masyarakat membuka kawasan hutan untuk kegiatan pertanian. Rata-rata kepemilikan lahan dalam kawasan bervariasi antara 0,5-4 ha per keluarga. Umumnya kepemilikan lahan bersifat warisan atau turun temurun sehingga cenderung mengakibatkan kawasan hutan yang digarap semakin bertambah. Dari lahan dalam kawasan rata-rata membeikan penghasilan sebesar Rp 4.708.637, atau sumbangannya terhadap pendapatan total keluarga sebesar 62,24%. Ketergantungan masyarakat pada sumberdaya hutan tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, status sosial,jarak dari kawasan, status kekayaan, memiliki pekerjaan atau tidak, tetapi lebih ditujukkan oleh sistem pewarisan lahan. Pembangunan Social Forestry di areal Tahura telah disambut baik oleh masyarakat setempat karena program ini memberikan keleluasaan dan kepastian hukum pada masyarakat untuk memasuki kawasan dan mengambil hasilnya. Namun demikian pelaksanaan Social Forestry, masih membutuhkan pembinaan. Pengawasan, dan evaluasi yang terus menerus dari instansi terkait setempat berkaitan dengan sistem budidaya pertanian dan jenis komoditi yang dikembangkan dalam kawasan pelestarian sehingga tidak mengganggu fungsi utamanya. Di samping itu diperlukan aturan-aturan untuk membangun model Social Forestry yang paling sesuai untuk kawasan pelestarian. Upaya mempertahankan kawasan pelestarian dan sekaligus memberikan kesejahteraan masyarakat setempat tidak bisa dipisahkan disebabkan adanya interaksi yang sangat kuat antara masyarakat setempat dengan sumber daya hutan disekitarnya
Copyrights © 2005