Penelitian ini mengkaji penggunaan bahasa dalam layanan publik di Balai Desa Dungus, Gresik, sebuah desa dengan masyarakat yang mayoritas berbahasa Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam bahasa yang digunakan dalam interaksi antara petugas dan masyarakat, serta menganalisis efektivitasnya dalam komunikasi. Menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif, penelitian ini melibatkan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dominasi penggunaan Bahasa Jawa dalam interaksi, diikuti oleh Bahasa Indonesia dan campuran keduanya. Seluruh responden menilai penggunaan bahasa dalam pelayanan sangat efektif dalam menciptakan komunikasi yang jelas dan responsif. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya adaptasi bahasa oleh petugas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam. Penelitian ini memberikan implikasi bagi peningkatan kualitas pelayanan publik di desa-desa lain dengan karakteristik serupa. Disarankan untuk mengembangkan pedoman penggunaan bahasa dalam pelayanan publik yang dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing desa.
Copyrights © 2024