Stunting pada anak usia bawah lima tahun merupakan salah satu indikator masalah kesehatan masyarakat yang kompleks dan multifaktorial, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Infeksi kronis berulang, seperti tuberkulosis, diare persisten, dan infeksi parasit, diduga kuat berperan dalam mengganggu pertumbuhan linier anak melalui berbagai mekanisme biologis, termasuk peradangan sistemik, malabsorpsi nutrien, serta peningkatan kebutuhan metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara sistematis bukti ilmiah mengenai hubungan antara infeksi kronis dan kejadian stunting pada balita dengan menggunakan pendekatan systematic literature review. Kajian dilakukan melalui pencarian literatur yang terstruktur berdasarkan protokol PRISMA dan kerangka PICOS, dengan sumber data berasal dari berbagai basis data ilmiah seperti PubMed, Scopus, dan ScienceDirect. Hasil sintesis menunjukkan bahwa infeksi kronis berhubungan signifikan dengan peningkatan risiko stunting, terutama pada anak-anak yang mengalami infeksi jangka panjang dan berulang. Beberapa jenis infeksi, seperti cacingan dan infeksi gastrointestinal, memiliki kontribusi paling besar terhadap kejadian stunting. Selain itu, kualitas metodologi studi yang direview bervariasi, namun sebagian besar mendukung asumsi keterkaitan antara status infeksi dan pertumbuhan anak. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam penguatan pemahaman teoretis mengenai mekanisme biologis stunting serta memberikan dasar ilmiah bagi pengembangan kebijakan intervensi kesehatan anak yang lebih komprehensif, dengan menekankan pentingnya integrasi pendekatan gizi, imunologi, dan sanitasi dalam upaya pencegahan stunting secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025