Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan prinsip Adaptive Governance dalam peningkatan kapasitas aparatur desa di Desa Kendang Dukuh, Kecamatan Wonorejo, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat implementasinya. Desa ini menghadapi sejumlah tantangan struktural, seperti rendahnya kualitas sumber daya manusia, terbatasnya akses terhadap pelatihan, serta lemahnya koordinasi antara pemerintah desa dengan pihak di tingkat atas maupun masyarakat. Kondisi tersebut menghambat efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan layanan publik yang responsif terhadap dinamika sosial ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan Adaptive Governance sebagai kerangka analisis, penelitian ini menelaah sejauh mana praktik tata kelola yang inklusif, partisipatif, dan adaptif dapat diterapkan dalam konteks desa. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif melalui teknik wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Temuan menunjukkan bahwa meskipun terdapat inisiatif untuk menerapkan prinsip-prinsip adaptif, pelaksanaannya masih terbatas akibat kurangnya kapasitas kelembagaan dan sinergi antar pemangku kepentingan. Namun, terdapat peluang penguatan melalui program pelatihan berkelanjutan, pemberdayaan komunitas lokal, dan peningkatan kolaborasi lintas sektor. Penelitian ini tidak hanya memperkaya diskursus teoritis mengenai Adaptive Governance pada tingkat desa, tetapi juga menawarkan rekomendasi kebijakan yang aplikatif bagi perbaikan tata kelola desa yang lebih adaptif dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025