Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman biji kedelai (Glycine max, L. Merr) dalam media perasan kulit nanas (Ananas comosus (Linn.) Merrill) terhadap kadar protein pada pembuatan tempe. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan di Laboratorium Tanah,Pusat Studi Reboisasi Hutan Tropika Humida (PUSREHUT) Universitas Mulawarman Samarinda dengan menggunakan Metode Kjehldahl untuk menentukan kadar protein.Teknik Analisis penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan (termasuk kontrol) yang diulang sebanyak 6 kali. Masing-masing perlakuan yaitu Perendaman biji kedelai dalam air perasan kulit nanas selama 6 jam (kontrol), 6,5 jam, 7 jam dan 7,5 jam. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varian satu arah (annava) dan dilanjutkan dengan uji BNT 5 % dan 1 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar protein tempe untuk masing-masing perlakuan berturut-turut adalah 22,73 % untuk perendaman 6 jam, 18,93 % untuk perendaman 6,5 jam, 17,61 % untuk perendaman 7 jam, dan 15,91 % untuk perendaman 7,5 jam. Dari analisis data memberikan hasil F hitung (9,34) F tabel taraf signifikan 1% (4,94) F tabel taraf signifikan 5 % (3,10) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga perendaman biji kedelai dalam media perasan kulit nanas memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap kadar protein pada pembuatan tempe. Dari hasil uji lanjut BNT 5 % maupun BNT 1 % diperoleh hasil Perendaman 6 jam merupakan perlakuan terbaik pada penelitian ini
Copyrights © 2014