Pertumbuhan bisnis di Indonesia saat ini sangat meningkat signifikan terutama pada industri fashion. Hal ini berdampak pada para pelaku bisnis yang dapat menemukan peluang bisnis mereka untuk tumbuh dan berkembang serta mampu beradaptasi pada perubahan tren yang dinamis. Berbagai tren dan gaya hidup tercipta karena pengaruh perkembangan industri fashion yang pesat. Tren pakaian bekas atau thrift sedang menjadi fenomena baru yang berkembang di kalangan masyarakat terutama anak muda. Adapun tujuannya guna mengkaji bagaimana pengaruhnya fashion lifestyle, electronic word of mouth (E-WOM) maupun store atmosphere pada keputusan pembelian di Thriftme.Cloth. Digunakannya non probability dengan metode accidental sampling sebagai tekniknya. 100 responden menjadi jumlah sampelnya pada penelitian ini . Data dianalisis menggunakan PLS.0. Hasil penelitian menegaskan bahwasanya fashion lifestyle tidak mempunyai pengaruhnya yang tinggi pada keputusan pembelian yang dapat dilihat dari nilai T statistic 3,852 > 1,96 maupun P Values 0,000 < 0,05, E-WOM tidak mempunyai pengaruhnya yang tinggi pada keputusan pembelian yang dapat dilihat dari T statistics 1.346 < 1,96 dan P Values 0,178 > 0,05 , serta store atmosphere mempunyai pengaruhnya pada keputusan pembelian yang dapat dilihat dari nilai T statistic 3,808 > 1,96 maupun P Values 0,000 < 0,05. Nilai R-square 0.938 yang artinya memasuki kategori yang sangat kuat. Adapun kesimpulannya variabel fashion lifestyle dan store atmosphere mempunyai pengaruhnya secara signifikan pada keputusan pembelian di Thrifme.cloth. Sedangkan variabel E-WOM tidak mempunyai pengaruhnya dengan tinggi pada keputusan pembelian di Thriftme.cloth.
Copyrights © 2025