Studi ini menyelidiki strategi pemerintah dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Batang, sebuah tantangan kompleks yang membutuhkan pendekatan holistik. Kemiskinan dan pengangguran saling terkait, di mana tingkat pengangguran yang tinggi dapat meningkatkan kemiskinan dan sebaliknya. Data menunjukkan penurunan kemiskinan dan pengangguran dari tahun 2021 hingga 2023, namun tantangan tetap ada dalam menciptakan lapangan kerja yang memadai dan meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dengan mengadopsi program bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), serta mengalokasikan dana untuk ketahanan pangan dan bantuan sosial. Sementara itu, untuk mengurangi pengangguran, pemerintah mengadakan pameran bursa kerja, menempatkan pekerja di luar daerah, dan menyediakan pelatihan kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Kabupaten Batang telah mengimplementasikan berbagai strategi, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan penyaluran bantuan sosial, untuk mengurangi kemiskinan. Di sisi lain, untuk mengurangi pengangguran, pemerintah melakukan upaya seperti penyelenggaraan job fair, penempatan kerja di luar kota/daerah, dan pelaksanaan pelatihan dan pengembangan keterampilan. Namun, implementasi strategi ini tidak terlepas dari beberapa hambatan, seperti pola pikir masyarakat dan ketidakakuratan data dalam menentukan kelompok sasaran. Kesimpulannya, diperlukan koordinasi yang kuat dan pemahaman mendalam tentang konteks lokal untuk mencapai perubahan yang signifikan. Studi ini memiliki signifikansi dalam pembangunan sosial dan ekonomi Kabupaten Batang serta kontribusi lebih luas terhadap upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.
Copyrights © 2024