Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Vol 4, No 4 (2007): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam

BIOMASA HUTAN RAWA GAMBUT TROPIKA PADA BERBAGAI KONDISI PENUTUPAN LAHAN

Adi Jaya (Fakultas Pertanian dan Pusat Kerjasama Internasional Pengelolaan Lahan Gambut Tropika (CIMTROP), Universitas Palangkaraya Jl. Yos Sudarso, Palangkaraya 73111)
Ulfah J. Siregar (Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Dramaga
Po Box 168 Bogor)

Herman Daryono (Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam Jl. Gunung Batu No. 5 Po Box 165
Telp. 0251-633234, 7520067
Fax 0251-638111 Bogor)

Sona Suhartana (Pusat Litbang Hasil Hutan Jl. Gunung Batu No. 5 Po Box 182
Telp. 0251-633378, 633413
Fax 0251-633413 Bogor)



Article Info

Publish Date
28 Mar 2016

Abstract

Lahan gambut tropika memiliki fungsi sangat penting yang terkait dengan masalah konservasi, terutama fungsi simpanan dan rosot karbon, yang mempengaruhi perubahan iklim global. Namun, lahan gambut mengalami berbagai  tekanan  dari  penggunaan lahan  yang  beragam termasuk pembangunan kehutanan, drainase  pertanian,  energi,  dan  hortikultura.  Tujuan  penelitian  ini  yaitu  untuk  mendapatkan  informasi biomasa hutan gawa gambut tropika terutama di Kalimantan Tengah pada berbagai kondisi penutupan lahan. Penelitian pada biomasa rawa gambut dilaksanakan pada beberapa jenis penutupan lahan yaitu hutan rawa gambut primer, hutan bekas tebangan, dan kawasan bekas terbakar. Metode destruktif diterapkan pada tiga petakan berukuran 10 x 10 m2. Contoh masing-masing bagian vegetasi seperti batang, cabang, ranting, dan daun diambil untuk analisis kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada suatu perbedaan biomasa di atas permukaan tanah yang nyata antara hutan rawa gambut yang relatif masih baik, hutan bekas tebangan, dan kawasan terbakar. Rata-rata jumlah biomasa adalah antara 400-900 ton/ha untuk hutan rawa gambut yang relatif masih baik, 240-400 ton/ha untuk hutan bekas tebangan,  210-460 ton/ha untuk kawasan bekas kebakaran tahun 1997, dan antara 15 hingga 21 ton/ha untuk kawasan yang dua kali mengalami kebakaran.

Copyrights © 2007