Program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kegiatan pengabdian yang dilakukan di Desa Cihanjawar, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, bertujuan untuk meningkatkan potensi UMKM, kemampuan dakwah, hafalan Al-Qur’an, serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi masyarakat desa. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara dengan tokoh masyarakat, identifikasi kebutuhan mitra, serta pendekatan partisipatif dengan melibatkan langsung masyarakat desa dalam setiap program. Tahapan pelaksanaan mencakup persiapan (perizinan dan koordinasi dengan pemerintah desa), sosialisasi program, pelatihan, pendampingan, serta evaluasi hasil kegiatan. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi: (1) sosialisasi dan bantuan pembuatan NIB bagi pelaku UMKM, (2) pelatihan dakwah, pelatihan qurro, dan pelatihan digitalisasi bagi santri Pondok Pesantren dan Majelis Taklim As-Sa’adah, serta (3) pembuatan website resmi Karang Taruna sebagai media informasi dan promosi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa: (1) sebanyak 11 pelaku UMKM berhasil mendapatkan NIB dan meningkatkan omzet usaha, (2) sebanyak 20 santri berhasil meningkatkan kemampuan dakwah, hafalan Al-Qur’an, serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, dan (3) berhasil dibuatnya website resmi Karang Taruna yang dapat diakses dan dikelola oleh masyarakat desa. Kegiatan ini memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat desa dalam meningkatkan kesejahteraan, pengetahuan, dan partisipasi sosial. The Community Service Program (KPM) is a community engagement initiative aimed at providing tangible benefits for society. The community service activities carried out in Cihanjawar Village, Purwakarta Regency, West Java, were designed to enhance the potential of MSMEs, improve skills in Islamic preaching (dakwah), strengthen Qur’an memorization, and promote the use of information and communication technology among the villagers. The implementation methods included field observations, interviews with community leaders, identification of partner needs, and a participatory approach by directly involving the local community in each program. The stages of implementation consisted of preparation (licensing and coordination with the village government), program socialization, training, mentoring, and evaluation of activities. The activities conducted included: (1) socialization and assistance in obtaining Business Identification Numbers (NIB) for MSME actors, (2) training in dakwah, Qur’an recitation (qurro), and digitalization for students of Islamic boarding schools (pesantren) and the As-Sa’adah Islamic study group (majelis taklim), and (3) the development of an official website for the Karang Taruna youth organization as a medium for information and promotion. The results of the program showed that: (1) 11 MSME actors successfully obtained their NIBs and increased their business turnover, (2) 20 students improved their skills in dakwah, Qur’an memorization, and the use of information and communication technology, and (3) an official website for Karang Taruna was successfully developed, which can be accessed and managed by the local community. This program has provided significant benefits to the community by improving welfare, knowledge, and social participation.
Copyrights © 2024