PIPS
Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Sosialita

SENI TRADISI WAYANG KEDU BAGELENAN SEBUAH KAJIAN NILAI BUDAYA BANGSA SEBAGAI WAHANA PEMBENTUKAN KARAKTER MASYARAKAT

Djoko Suryo, Muji Waluyo and (PIPS S2)



Article Info

Publish Date
24 Aug 2016

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif berdasarkan data kualitatif ini bertujuan untuk: 1) mengetahui sejauh mana pementasan wayang kulit Kedu Bagelenan dapat digunakan sebagai media penyampaian nilai pendidikan masyarakat; 2) mengetahui dan menganalisis strategi dalang dalam pagelaran wayang kulit Bagelenan menyampaikan nilai karakter luhur saat pagelaran. Subjek penelitian ini adalah dalang, pemerhati wayang, dan 50 orang masyarakat saat pertunjukan wayang kulit Bagelenan. Metode pengumpulan data adalah melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan analisis dokumen. Analisis dilakukan secara kualitatif danhasil: 1) nilai religius masih melekat pada sebagian masyarakat Purworejo dan pagelaran wayang kulit Bagelenan masih digunakan pada acara ritual keagamaan, seperti selamatan bersih desa, tolak bala, syukuran, dan lain-lain; 2) peran wayang kulit Bagelenan sebagai media pendidikan, nilai pembentukan karakter, dan informasi (mulai bergeser serta banyak media alternatif sebagai media pendidikan yang tidak efektif); dan 3) strategi dalang dalam pertunjukan wayang kulit Bagelenanuntuk menyampaikan nilai budi pekerti dan karakter masyarakat pada adegan gara-gara dan limbukan yang menjadi media efektif dalam pendidikan dan mendekatkan wayang.   Kata kunci: Wayang Bagelenan, nilai karakter, budi pekerti.   This study that used descriptive approach which based on qualitative data aims to: 1) determine how Bagelenan Kedu puppet can be used as medium to convey the value of public education; 2) identify and analyze the strategies of puppeteer to deliver noble character value during performances. Subjects of this study are the puppeteer, mastermind, and 50 people who watchBagelenan puppet show. Methods of data collection are observation, interviews, questionnaires, and document analysis. Analysis conducted qualitatively and the results: 1) the religious values ​​are still attached to some Purworejo people and Bagelenan puppet show still used in religious rituals, such as selamatan, starting reinforcements, thanksgiving, and others; 2) the role of Bagelanan puppet as a medium of education, a formation of character value and information (starting shift as well as a lot of alternative media as education medium is not effective); and 3) strategies of puppeteer in Bagelanan puppet show to convey moral values ​​and character of the people on the scene and Limbukan as an effective of educating medium and bringing puppets closed to the community. Keywords: Bagelenan puppets, character value, budi character.

Copyrights © 2014