MK Farm di Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, merupakan sentra susu kambing perah yang menghadapi persoalan penumpukan limbah ±300 kg/hari. Limbah yang tidak terkelola menimbulkan bau, menurunkan kualitas susu, serta mencemari lingkungan. Fokus pengabdian ini adalah penerapan teknologi biogas kapasitas 10 m³ untuk menghasilkan energi listrik dan mesin pencacah pupuk organik kapasitas 500 kg/hari guna meningkatkan nilai tambah limbah. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif berbasis komunitas, melibatkan peternak MK Farm, kelompok binaan, dan pemerintah desa. Tahapan meliputi identifikasi masalah, pembangunan instalasi biogas dan mesin pencacah, pelatihan operasional, serta pendampingan pemasaran produk. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa biogas mampu menyalakan lampu 500 W selama ±5 jam/hari dengan potensi penghematan listrik Rp101.400 per bulan. Mesin pencacah menghasilkan pupuk organik ±10 ton/bulan dengan potensi omzet Rp3,3 juta. Selain manfaat teknis dan ekonomi, kegiatan ini memunculkan perubahan sosial berupa peningkatan kesadaran lingkungan, terbentuknya kelompok pengelola, dan lahirnya pemimpin lokal.
Copyrights © 2025