Latar Belakang demam Berdarah Dengue disebabkan oleh salah satu dari empat antigen yang berbeda, tetapi sangat dekat satu dengan yang lain. Insektisida digunakan dalam pengendalian vektor secara kimiawi, tetapi cara ini menyebabkan nyamuk menjadi resisten. Tujuan penelitian mengetahui status resistensi nyamuk Aedes Sp sebagai vektor utama DBD di Desa Kedungrandu Kecamatan Patikraja dan di Desa Sidamulih Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas terhadap insektisida Malathion 0,8% dan Lamdacyhalotrin 0,03%. Jenis penelitian eksplorasi. Hasil penelitian menggunakan metode Susceptibility test dengan insektisida Malathion 0,8% di Desa Kedungrandu Kecamatan Patikraja menunjukkan prosentase kematian sebesar 8,75%, dan di Desa Sidamulih adalah 15% dan 11,25%. Sedangkan Lamdacyhalotrin 0,03% di Desa Kedungrandu adalah 100%, dan di Desa Sidamulih adalah 92,5%. Disimpulkan terjadi resisten di kedua desa terhadap Malathion 0,8%, kematian nyamuk uji <80%, sedangan untuk Lamdacyhalotrin 0,03% Desa Kedungrandu dinyatakan rentan, kematian nyamuk uji 99%-100% dan Desa Sidamulih dinyatan toleran, kematian nyamuk uji 80%-98%. Disarankan mengganti insektisida golongan Phyretroid jenis Lamdacyhalotrin 0,03%, sehingga masih dapat dipastikan kandidat penggantinya masih dalam status rentan.
Copyrights © 2019