Wacana naratif seperti cerita pendek mengandung kompleksitas makna dan konteks sosial yang perlu dipahami secara menyeluruh, tidak hanya dari aspek kebahasaan tetapi juga dari aspek pragmatik. Pemahaman terhadap karya sastra berperan penting dalam menyingkap tujuan dan maksud komunikasi pengarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan bentuk deiksis, mengidentifikasi tindak tutur serta maksud komunikatifnya, dan menjelaskan hubungan antara deiksis dan tindak tutur dengan konteks wacana dalam cerpen Seribu Kunang-kunang di Manhattan karya Umar Kayam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana pragmatik dan penyajian data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deiksis dan tindak tutur dalam cerpen tersebut mencerminkan hubungan bahasa, peristiwa, dan cara berkomunikasi antartokoh yang menggambarkan realitas budaya dan sosial masyarakat yang melatarinya.
Copyrights © 2025