Ekonomi kreatif semakin diakui sebagai sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional, dengan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan PDB, penciptaan lapangan kerja, dan pelestarian budaya di Indonesia. Transformasi global menuju era Industri 5.0 dan Web 3.0 menuntut integrasi teknologi digital, inovasi kreatif, serta orientasi human-centric. Dalam konteks ini, Generasi Z, yang dikenal sebagai digital native, memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekosistem ekonomi kreatif melalui kreativitas, pemanfaatan teknologi, dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan digital. Penelitian ini berfokus pada analisis peran Generasi Z dalam mendorong inovasi ekonomi kreatif di Indonesia dengan menekankan pemanfaatan media sosial, peluang Web 3.0, serta integrasi nilai-nilai Industri 5.0. Metodologi yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur, yaitu melalui telaah kritis terhadap jurnal ilmiah, laporan resmi pemerintah, serta publikasi akademik terkini yang relevan dengan topik. Pendekatan ini memungkinkan peneliti mengidentifikasi tren, peluang, dan tantangan yang dihadapi Generasi Z dalam ekosistem ekonomi kreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Generasi Z tidak hanya berperan sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen, inovator, dan katalisator perubahan. Mereka memanfaatkan media sosial sebagai sarana branding, pemasaran, dan kolaborasi, serta mengadopsi teknologi Web 3.0 untuk menciptakan model bisnis baru seperti NFT, DeFi, dan Metaverse. Namun, hambatan berupa keterbatasan akses permodalan, literasi keuangan yang rendah, dan persaingan global masih menjadi tantangan serius. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Generasi Z merupakan fondasi penting bagi penguatan ekonomi kreatif Indonesia. Untuk mengoptimalkan peran mereka, diperlukan dukungan ekosistem yang komprehensif melalui kebijakan publik, pendidikan berbasis literasi digital, serta kolaborasi multi-pihak agar ekonomi kreatif Indonesia mampu bersaing secara global, inklusif, dan berkelanjutan
Copyrights © 2025