Penelitian ini membahas potensi pariwisata halal di jalur Belt and Road Initiative (BRI) sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang strategis untuk memposisikan diri sebagai pusat pengembangan pariwisata halal yang berdaya saing global. Melalui konektivitas ekonomi dan budaya yang ditawarkan BRI, sektor pariwisata halal dapat dikembangkan secara terpadu dengan berbagai subsektor ekonomi kreatif, seperti kuliner halal, fesyen Muslim, seni pertunjukan, konten digital, dan desain produk lokal. Pendekatan ini tidak hanya berorientasi pada aspek religiusitas wisatawan, tetapi juga menekankan inovasi dan keberlanjutan ekonomi berbasis nilai-nilai kreatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa integrasi antara pariwisata halal dan ekonomi kreatif dapat menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, penciptaan lapangan kerja baru, serta penguatan citra destinasi Indonesia di kancah internasional. Kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah, industri, maupun masyarakat lokal, menjadi faktor utama dalam mendorong terciptanya ekosistem halal kreatif yang produktif dan inklusif. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dan inovasi produk kreatif mampu memperluas akses pasar dan meningkatkan pengalaman wisata yang berkesan bagi wisatawan Muslim global. Dengan demikian, pengembangan pariwisata halal dalam kerangka BRI bukan hanya strategi peningkatan ekonomi, tetapi juga langkah strategis dalam diplomasi budaya dan penguatan ekonomi kreatif nasional. Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pionir dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam, kreativitas, dan keberlanjutan ekonomi di era globalisasi pariwisata modern
Copyrights © 2024