Aspek komunikasi sangat penting dalam menentukan kesuksesan interaksi interpersonal. Banyak nilai yang telah ditawarkan bagi ilmu komunikasi, namun masih terbuka untuk merumuskan nilai baru bagi ilmu komunikasi dari perspektif hadis, dengan menyorot Rasulullah Saw. sebagai sosok uswatun hasanah bagi umat muslim. Artikel ini bertujuan untuk menggali dan mendeskripsikan hadis-hadis sahih tentang senyum dan kemudian menemukan nilai-nilai profetik ‘senyum’ sebagai komunikasi interpersonal nonverbal. Sumber data utama menggunakan referensi kitab-kitab hadis sahih tertinggi (ṣahīhain), dan dilakukan dengan metode tematik dan kemudian dideskripsikan serta dianalisis untuk menarik nilai-nilai ‘senyum’ dari hadis-hadis yang dimaksud. Tulisan ini menemukan bahwa : Pertama, Hakikat senyuman adalah senyum yang dihayati ( felt smiles ) tidak mesti selalu berupa senyum ceria atau yang diiringi tawa tapi juga bisa berupa senyum yang menunjukkan ketidaksukaan, bisa dilakukan pada situasi yang kondusif maupun tidak. Kedua, Nilai-nilai profetik ‘senyum’ sebagai komunikasi interpersonal nonverbal dapat ditemukan pada hadis-hadis Nabi Saw. yaitu : 1. Menjadikan ‘senyum’ sebagai kebiasaan ( habbit ); 2. Tetap tersenyum menyikapi tuntutan/ protes yang tentunya masih dalam batas yang tidak ekstrim; 3. Senyuman dapat menghadirkan kesalingan dalam menebarkan dan menerima energi positif.
Copyrights © 2024