Perkembangan teknologi jaringan menuntut efisiensi dan akurasi dalam proses konfigurasi, khususnya pada Virtual Private LAN Service (VPLS) yang memiliki kompleksitas tinggi dan rentan terhadap kesalahan manual. Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan otomatisasi manajemen konfigurasi VPLS pada perangkat MikroTik menggunakan Ansible, sebuah alat otomatisasi yang bersifat agentless dan memanfaatkan protokol SSH. Metodologi yang digunakan adalah Network Development Life Cycle (NDLC) dengan tiga tahap utama: analisis, desain, serta simulasi dan prototyping. Implementasi dilakukan pada lingkungan simulasi GNS3 dengan tiga router MikroTik dan satu server Ansible berbasis Ubuntu melalui WSL. Pengujian membandingkan konfigurasi manual dengan otomatisasi dalam hal waktu implementasi, konsistensi hasil, dan kinerja jaringan. Hasil menunjukkan bahwa kedua metode memberikan konektivitas stabil dengan latensi rendah (1–3 ms) dan tanpa packet loss, namun otomatisasi secara signifikan mempercepat proses konfigurasi serta meminimalkan human error. Temuan ini menegaskan bahwa penerapan Ansible dalam konfigurasi VPLS meningkatkan efisiensi, konsistensi, dan skalabilitas manajemen jaringan, sehingga layak diadopsi pada infrastruktur berskala besar.
Copyrights © 2025