Diare masih merupakan masalah kesehatan umum di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah Kabupaten Luwu Utara. Memantau kualitas air minum dan makanan di rumah tangga adalah pilar ketiga dari STBM, yang digunakan untuk mencegah diare. Namun, penerapan telah diterapkan, kasus diare tetap masih terjadi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara pengelolaan air minum dan pengelolaan makanan dengan jumlah kasus diare yang terjadi di Desa Bakka Kelurahan Marobo, Kabupaten Luwu Utara. Studi kasus dan kontrol (case control study) adalah desain yang digunakan dalam penelitian ini. Dua kelompok populasi adalah kelompok kontrol dan kelompok kasus. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Pengumpulan data melalui wawancara menggunakan lembar kuesioner. Data di analisis secara univariat, dan bivariat menggunakan mann-whitney test. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara pengelolaan air minum rumah tangga dengan (p=,034) dengan nilai mann-whitney U sebesar 628,500 dan pengelolaan makanan rumah tangga (p=,044) nilai mann-whitney sebesar 637,500 dengan kejadian penyakit diare. Adapun saran senantiasa untuk mengurangi jumlah kasus diare, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pengawasan tentang cara mengelola air minum dan makanan di tingkat rumah tangga, sehingga hal tersebut didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengelolaan keduanya.
Copyrights © 2025