Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan kesehatan yang pada dasarnya adalah bagian yang taj terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseliruhan. Anak balita, anak usia sekolah, dan ibu hamil merupakan kelompok rawan gizi yang sangat perlu mendapat perhatian khusus karena dampak negatif yang ditimbulkan apabila menderita kekurangan gizi salah satunya adalah stunting yang merupakan ganguan pertumbuhan anak secara linier akibat adannya kekurangan asupan zat gizi secara kronis. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian lapangan, pendekatan deskriptif dan dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Infomran terdiri dari 2 Orang yang merupakan Kepala Bidang kesehatan masyarakat dan juga seorang Nutrisionist yang merupakan pemegang program Gizi di salah satu puskesmas tertinggi stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan sasaran, sosialisasi, tujuan dan juga pemantauan saling berkaitan di dalam pelaksanaan program pemberian makanan ini. Berdasarkan hasil yang diperoleh, ditemukan tidak adanya kesesuaian dengan tujuan utama program, yang muncul karena berbagai faktor, diantaranya Pola Asuh, PHBS, jarak tempuh yang cukup jauh saat pengambilan PMT, jangka waktu program yang cukup lama, serta biaya yang dikeluarkan untu transportasi ke tempat tujuan. Adapun saran dari peneliti adalah sebagai berikut: Anggaran untuk penanganan stunting sebisa mungkin semakin di tingkatkan, mengingat jumlah stunting yang terus bertambah. Petugas gizi semakin giat dalam melaakukan penyuluhan-penyuluhan stunting. Pemerintah lebih memfokuskan perhatian terhadap anak yang bermasalah dalam status gizinya.
Copyrights © 2024