Artikel ini membahas mengenai simulasi perancangan ulang logo PLN yang dilakukan oleh penulis. Latar belakang dalam perancangan ulang logo tersebut didapatkan berdasarkan penjabaran terhadap permasalahan-permasalahan desain komunikasi visual yang ditemukan pada logo tersebut, yaitu kurang representatif terhadap nilai-nilai dan arahan baru yang dimiliki oleh PLN dan juga kualitas formal dari logo yang terlihat kuno ketika dibangingkan logo-logo BUMN lainnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis melakukan simulasi perancangan ulang dengan menggunakan metodologi desain Eric Karjaluoto. Tahapan yang dilalui penulis adalah pembuatan moodboard, sketsa kasar, perancangan alternatif logo secara digital, dan evaluasi untuk melihat hasil perancangan yang dilakukan. Dari tiga alternatif yang dihasilkan, 42% responden memilih alternatif logo pertama sebagai logo terbaik; dan dari ketiga alternatif tersebut, 92% responden menilai logo-logo tersebut representatif terhadap nilai-nilai PLN. Proses perancangan ini memang bersifat simulatif, namun penulis berharap artikel ini dapat menjadi referensi mengenai proses perancangan sebuah logo dan juga dapat menjadi referensi mengenai mengapa logo PLN yang digunakan ini membutuhkan perubahan atau peremajaan.
Copyrights © 2021