Tingginya konsumsi cabai di Jawa Timur menjadikan komoditas ini sebagai salah satu kebutuhan yang sangat diperhatikan oleh masyarakat. Dari fenomena tersebut timbul permasalahan adanya data yang menunjukkan kondisi fluktuasi harga dari tanaman itu sendiri, salah satunya cabai keriting. Ketidakstabilan harga tersebut dapat menimbulkan dampak terhadap daya beli masyarakat, serta menyulitkan pemerintah dalam merumuskan strategi distribusi dan pengendalian pasokan komoditas secara tepat waktu. Oleh karena itu, untuk mengurangi pola fluktuasi harga yang semakin tidak stabil di masa mendatang, penting untuk dilakukan prediksi harga komoditas cabai keriting di Jawa Timur. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Autoregressive Integrated Moving Average with Exogenous Variables (ARIMAX) untuk memprediksi harga harian cabai keriting periode 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2024, dengan menambahkan variasi kalender Idul Adha dan Natal sebagai variabel eksogen. Data yang digunakan merupakan data sekunder harian harga cabai keriting di Provinsi Jawa Timur yang diperoleh dari situs resmi SISKAPERBAPO. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa model terbaik adalah ARIMAX(3,1,2) dengan nilai AIC sebesar 17794,185 dan MAPE sebesar 12,04%, yang lebih baik dibandingkan model ARIMA tanpa variabel eksogen dengan MAPE sebesar 17,50%. Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan faktor variasi kalender keagamaan mampu meningkatkan akurasi prediksi dan memberikan kontribusi penting dalam upaya stabilisasi harga komoditas pangan di Jawa Timur.
Copyrights © 2025