Waktu tunggu pelayanan rawat jalan merupakan salah satu indikator mutu penting dalam menilai kinerja rumah sakit. Standar nasional pelayanan di Indonesia menetapkan waktu tunggu optimal kurang dari 60 menit, namun masih banyak rumah sakit belum memenuhi target tersebut akibat keterbatasan tenaga kesehatan, alur pelayanan yang belum efisien, serta permasalahan sarana prasarana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi waktu tunggu pasien rawat jalan di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional terhadap 78 responden yang dipilih menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan rekam medis, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik dengan bantuan program spss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan pasien, pelayanan administrasi, sumber daya manusia, dan sarana prasarana memiliki hubungan yang signifikan dengan waktu tunggu pelayanan (p < 0,001). Uji regresi logistik menunjukkan model yang layak (Hosmer-Lemeshow p = 0,306), dengan faktor dominan adalah sarana prasarana (OR = 46.03; 95% CI = 3.16-669.98) diikuti sumber daya manusia (OR = 30.15; 95% CI = 4.00-226.91), pelayanan administrasi (OR = 24.87; 95% CI = 2.99-206.71), dan pengetahuan pasien (OR = 16.47; 95% CI = 2.04-132.86). Disimpulkan bahwa peningkatan sarana prasarana dan optimalisasi sumber daya manusia perlu menjadi prioritas manajemen rumah sakit untuk mempercepat waktu tunggu dan meningkatkan mutu pelayanan rawat jalan.
Copyrights © 2025