Kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia, sehingga meningkatnya perhatian terhadap kesehatan ditujukan untuk mencegah terjadinya malnutrisi (salah gizi) dan resiko gizi kurang. Berbagai kasus kekurangan gizi anak balita di Indonesia merupakan tanda lemahnya sistem ketahanan pangan. Dalam hal ini, status gizi balita menjadi penting karena merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kesakitan dan 561 kematian. Secara epidemiologi telah terbukti bahwa kurang gizi, baik ringan atau berat berhubungan dengan tingginya angka kematian. Soekirman (2000) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang erat antara status gizi dengan perkembangan mental anak terutama pada anak usia dini. Kekurangan gizi dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan gangguan perkembangan mental anak. Anak-anak yang menderita gizi kurang sebagian besar akan menjadi generasi dengan potensi intelektual dan produktivitas rendah sehingga tidak mampu bersaing dalam era globalisasi. Pertumbuhan dihubungkan dengan penambahan jumlah dan besar sel tubuh dandapat dilihat dari berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat kelompok dosen Prodi DIII Kebidanan Muara Enim dilaksanakan di Desa Tanjung Agung. Dengan jumlah kader 30 orang Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegitan ini adalah metode ceramah dan Tanya jawab serta praktik/demonstrasi di DesaTanjung Agung. Target capaian adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan Kader posyandu tentang Pemberdayaan kader Posyandu dan ibu balita melalui praktik pemberian makanan dengan gizi seimbang dalam upaya pencecahan Stunting yang diukur dengan mengunakan Kuisioner dengan melakukan prestest dan postest
Copyrights © 2025