Pelestarian budaya lokal menjadi tantangan besar di tengah perkembangan teknologi dan globalisasi. Rendahnya keterlibatan siswa sekolah dasar dalam mengenal seni tradisional, termasuk tari Bahalai, menunjukkan perlunya intervensi edukatif berbasis seni. Pengabdian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pelatihan tari Bahalai sebagai sarana penanaman cinta budaya pada siswa kelas III MIN 2 Palangkaraya serta mendeskripsikan perkembangan pemahaman, sikap, dan keterampilan siswa selama proses pelatihan. Kegiatan dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif menggunakan metode demonstrasi, latihan bertahap, pendampingan personal, dan refleksi bersama. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara singkat, dokumentasi, dan penilaian kemampuan dasar tari. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada antusiasme, pemahaman filosofi tari, serta kemampuan siswa dalam mengikuti gerakan dasar. Implikasi dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pelatihan berbasis seni tradisional efektif untuk menumbuhkan kecintaan budaya sejak dini, dan dapat dijadikan program ekstrakurikuler berkelanjutan di madrasah.
Copyrights © 2025