Persalinan merupakan suatu proses lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu dengan umur kehamilan 38 minggu sampai dengan 42 minggu. Persalinan merupakan perjalanan alamiah yang nantinya akan dihadapi oleh setiap ibu hamil yang akan bersalin. Kondisi psikologis juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lamanya kemajuan persalinan. Kondisi psikologis yang dimaksud yaitu persepsi ibu terhadap cemas dan rasa nyeri saat menjalani proses persalinan. Rasa nyeri saat bersalin akan memberikan respon fisiologis pada ibu yang menyebabkan berkurangnya kemampuan rahim dalam keadaan kontraksi dan hal tersebut berefek terhadap panjangnya waktu persalinan. Usaha yang dapat dilakukan untuk menurunkan rasa nyeri pada berlangsungnya proses persalinan yaitu Self-Healing. Self healing adalah salah satu metode yang lumayan mendapatkan perhatian karena banyak yang beranggapan bahwa self-healing bisa membantu ibu dalam mengendalikan amarah, emosi dan kecemasan saat berlangsungnya proses persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Self Healing Pada Ibu Bersalin kala I Fase Aktif Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Di Ruang Bersalin RSD Mangusada. Desain penelitian adalah quasi experiment dengan rancangan nonequivalent control group. Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu bersalin kala I fase aktif yang mengalami nyeri persalinan sebanyak 40 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Hasil analisis menggunakan uji mann-whitney pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan nilai nilai p-value sebesar 0,001 yang artinya terdapat pengaruh self healing terhadap nyeri persalinan di Ruang Bersalin RSD Mangusada. Diharapkan Self Healing dapat dilakukan sebagai salah satu metode untuk mengurangi intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.
Copyrights © 2025