Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teori permintaan dan penawaran uang, serta keseimbangan pasar uang dan barang, melalui perbandingan perspektif ekonomi konvensional dan Islam. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan mengkaji berbagai sumber pustaka terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun secara teknis memiliki kemiripan, fondasi filosofis dan operasional antara kedua sistem ekonomi tersebut berbeda signifikan. Dalam ekonomi konvensional, permintaan uang sangat dipengaruhi oleh suku bunga (motif spekulasi Keynes), sedangkan penawaran uang dikendalikan secara eksogen oleh bank sentral. Model IS-LM digunakan untuk menganalisis keseimbangan simultan pasar barang dan uang. Dalam perspektif Islam, permintaan dan penawaran uang dibatasi oleh prinsip syariah, seperti larangan riba, gharar, dan maysir. Konsep keseimbangan tidak hanya mengejar efisiensi, tetapi juga keadilan, maslahah, dan distribusi kekayaan yang merata melalui instrumen seperti zakat. Bank sentral memiliki peran krusial dalam mengelola penawaran uang untuk mencapai stabilitas, namun kebijakannya harus selaras dengan tujuan syariah. Kesimpulannya, integrasi nilai-nilai Islam dalam teori moneter menawarkan kerangka yang lebih komprehensif dengan menekankan keseimbangan material dan spiritual serta keadilan sosial.
Copyrights © 2025