Setiap tahunnya penderita HIV/AIDS teru smeningkat jumlahnya. Remaja merupakan populasi yang paling rentan terkena HIV/ADIS dikarenakan pada fase ini anak memasuki tahap pencairan jati diri sehingga pengaruh teman sebaya (peer pressure) dan keinginan untuk mencoba hal baru sangat kuat. Penelitian terdahulu menunjukkan tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS pada remaja tergolong tinggi, tetapi dalam berpacaran remaja tetap melakukan aktifitas seksual yang tidak aman dan beresiko untuk tertular HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment design. Rancangan ini berupaya untuk mengetahui hubungan antara satu variabel pada situasi atau sekelompok subyek tertentu. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Surevei Demografi dan Kesehatan Indonesia Reproduksi Remaja (SDKI KRR) 2017. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dalam bentuk online form. Kuesioner ini menilai sejauh mana pengetahuan remaja terkait HIV/AIDS. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 13.079 laki-laki muda yang memenuhi kriteria nklusi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan menggunakan purposive sampling. Hasilnya didapatkan hubungan yang signifikan antara sumber informasi dari media cetak, radio dan televisi dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS di antara remaja. : Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara akses informasi dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS di antara remaja. Pengetahuan yang baik dapat menghindarkan remaja dari perilaku yang beresiko teratular HIV/AIDS. Pengetahuan yang baik di pengaruhi oleh pendidikan responden serta peran dari orang tua dan guru dalam memberikan informasi mengenai HIV/AIDS.
Copyrights © 2022