Banjir merupakan bencana dengan persentase tertinggi yang terjadi di Indonesia yaitu 35,56% pada Tahun 2021 Salah satu daerah yang sering mengalami banjir adalah Sungai Kelekar. Meluapnya Sungai Kelekar semakin tahun semakin parah hingga menyebabkan banjir bandang dan genangan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung Periode Ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun. Penelitian ini menggunaan data DEM Tahun 2024, data Curah Hujan Tahun 2011 sampai Tahun 2020, Batas Administrasi Kota Prabumulih Tahun 2024, Data Pengukuran Topografi Sungai Kelekar Tahun 2021, dan Data Titik Banjir Kecamatan Prabumulih Tahun 2021 sampai Tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah Hidograf Satuan Sintetik Snyder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedalaman banjir terbagi menjadi 3 kelas yaitu kelas genangan rendah, sedang dan tinggi. Luasan genangan banjir bertambah setiap periode ulang tahun dimana luasan paling rendah terjadi pada periode ulang 2 Tahun sebesar 564,13 hektar dengan debit puncak 116,0728 m3/s dan luasan genangan banjir paling tinggi periode ulang 100 Tahun sebesar 690,55 hektar dengan debit puncak 274,452 m3/s. Terdapat upaya mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak banjir yang berpotensi menyebabkan genangan di Sungai Kelekar seperti meningkatkan tinggi dan kekuatan tanggul, melakukan penanaman pohon dan vegetasi, membangun desain infrastuktur terutama pada bagian pemukiman padat dan daerah pemodelan yang menunjukkan kedalaman tinggi dan luasan yang berubah signifikan sebagai area prioritas pembangunan, serta pemodelan dapat digunakan sebagai data pendukung analisis spasial lanjutan dalam menentukan jalur evakuasi bagi masyarakat.. Kata kunci: Genangan Banjir, HSS Snyder, Mitigasi, Pemodelan Hidrodinamika
Copyrights © 2025