Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran keluarga dalam menanamkan kesadaran multikultural di lingkungan multi-etnis perkotaan. Indonesia sebagai negara multikultural menghadapi tantangan dalam menjaga harmoni sosial di tengah keragaman suku, agama, dan budaya. Dalam konteks ini, keluarga berperan penting sebagai lembaga sosial pertama tempat anak belajar nilai toleransi, empati, dan penghargaan terhadap perbedaan. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif yang menelaah berbagai literatur terkait pendidikan dan kesadaran multikultural. Hasil kajian menunjukkan bahwa keluarga berfungsi sebagai agen sosialisasi utama dalam membentuk sikap inklusif dan toleran melalui tiga mekanisme utama: (1) komunikasi internal keluarga yang menumbuhkan dialog terbuka tentang keberagaman, (2) keteladanan perilaku orang tua dalam menghargai perbedaan, dan (3) fasilitasi pengalaman sosial lintas etnis yang memungkinkan anak berinteraksi dengan berbagai latar budaya. Ketiga mekanisme ini membentuk sistem nilai yang saling melengkapi dalam menumbuhkan kesadaran multikultural sejak dini. Meskipun keluarga perkotaan menghadapi tantangan seperti individualisme, kesibukan, dan pengaruh media, keberagaman sosial di kota juga menjadi peluang besar bagi pembelajaran lintas budaya. Dengan demikian, penguatan literasi multikultural dalam keluarga menjadi kunci dalam membangun masyarakat perkotaan yang inklusif, harmonis, dan berkeadaban multikultural.
Copyrights © 2025